Rabu, 22 April 2009

3 pilar ujian hidup manusia

Seringkali kita sebagai umat Kristen, menghadapi masalah dan problema kehidupan. Pahit getirnya cobaan hidup ini sudah terasa saat kita mulai mengerti apa dan makna hidup ini. Tuhan mengijinkan problema hidup ini "menyapa" kita, justru untuk menguji seberapa dalam iman dan kasih kita kepadaNya.

Ujian hidup ini bisa kita rangkum secara sederhana:
1. kerendahan hati
2. kesabaran
3. kenyataan

Dalam Injil Markus perikop tentang Yairus dan perempuan yang mengalami pendarahan [Markus 5: 21-43], kita bisa mengambil pelajaran untuk menguatkan kita dalam menghadapi ujian hidup ini.

Yairus adalah kepala rumah ibadat, sebagaimana diketahui, kepala rumah ibadat adalah jabatan untuk orang terpandang kala itu, baik dari segi materi maupun kekuasaan. Yairus rela merendahkan hati, demi kesembuhan putrinya. Dia tersungkur di depan kaki Yesus , memohon dengan yakin bahwa Yesus sanggup menyembuhkan putrinya hanya dengan menumpangkan tanganNya [Markus 5:22-23].

Kerendahan hati tidak mudah. Kerendahan hati membutuhkan penyangkalan diri yang kuat. Yesus mengetahui hal ini, Meskipun Yairus adalah kepala rumah ibadat, tetapi dia tidak sombong, dia mau menyangkal diri dan rendah hati , Yesus pun segera bergegas menolong putrinya.

Pelajaran yang bisa diambil: sikap rendah hati dibutuhkan untuk menaklukkan setiap masalah, baik itu masalah keuangan, pekerjaan, penyakit dan sebagainya.

Setelah itu Yairus pun mengikuti Tuhan Yesus pergi ke rumahnya. Perjalanan membutuhkan waktu. Dengan berbondong-bondong dan berdesak-desakan. Disini Yairus diuji lagi kesabarannya dalam pengharapan.

Sementara itu ditengah perjalanan Yesus Berhenti karena merasa ada yang menjamah jubahNya. Kemudian Dia memandang sekeliling, mencari tahu siapa yang telah melakukan hal itu, seketika itu juga perempuan itu tersungkur di depan Yesus dengan takut dan gemetar. Perempuan itu mengaku bahwa dia lah yang memegang jubah Yesus. Kemudian perempuan itu menceritakan bahwa ia telah 12 tahun menderita pendarahan dan tidak bisa disembuhkan oleh berbagai tabib sehingga semua hartanya habis untuk berobat. Karena dia pernah juga mendengar berita-berita tentang Yesus, maka dia menanti dan berharap dengan sabar kedatangan Tuhan [Markus 5:25-34].

Pelajaran yang bisa kita dapat adalah KESABARAN. Kesabaran adalah buah-buah roh yang berguna untuk mengarungi hidup yang serba sulit ini. Kesabaran menimbulkan pengharapan, pengharapan tidak sia-sia , karena janji Tuhan YA dan AMIN.

Sebelum Yairus sampai di rumahnya, kerabat Yairus datang dan memberitahukan kenyataan yang terjadi bahwa putrinya sudah meninggal [Markus 5:35]. Tetapi Yesus menguatkan Yairus dengan Firman "Jangan Takut, percaya saja" [Markus5:36].

Biasanya masalah atau ujian paling berat yang dihadapi manusia adalah kenyataan. Kenyataan bisa dilihat, dirasakan dan tidak bisa diubah oleh manusia biasa. Seringkali kita hanyut terbawa oleh kenyataan yang pahit, sehingga kepahitan hidup mengakar dengan mudah pada hati kita, Kita lupa bahwa Tuhan sendiri yang menguatkan kita dengan firman yang sederhana "Jangan Takut, Percaya saja". Tidak Usah Takut , cemas khawatir dan bimbang menghadapi kenyataan, "Percaya Saja" bahwa Tuhan turut bekerja dan berkarya dalam hidup kita.

Apapun masalah anda, apapun penyakit dan beban hidup anda, Percaya Saja, serahkan pada Tuhan, kenyataan bisa dibalik dengan mudah oleh Tuhan.

"TALITA KUM" yang berarti bangkitlah[Markus 5:41]. Semua sakit penyakit, beban berat dan keterpurukan hidup, oleh Firman Tuhan ini , menjadi sirna, bahkan bangkit menjadi kehidupan yang baru yang terbebas dari penyakit dan masalah.