Metode Menggali Firman Tuhan
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menggali Firman Tuhan secara praktis:
1. Berdoa dan Terima setiap Firman Tuhan
2. Teliti dan Renungkan ayat-ayat tersebut
Meneliti, artinya mempelajari dengan seksama, lebih dari sekedar membaca
a. mulailah dengan pertanyaan-pertanyaan
misalkan:
- Apakah pokok pikiran yang ada dalam ayat-ayat tersebut?
- Dosa apakah yang Allah nyatakan kepada kita?
- Perintah apa yang Tuhan berikan melalui bacaan tersebut?
- Janji apa yang Tuhan berikan melalui bacaan tersebut?
Gali seputar karakter :
- Karakter apa yang dinyatakan melalui bacaan tersebut?
- Berkat apa yang kita peroleh jika memiliki karakter tersebut?
- Akibat apa yang kita alami jika kita menolak karakter tersebut?
b. membayangkan
c. tarik kebenaran yang kelihatan secara langsung di ayat atau bacaan tersebut
d. Uraikan kata atau per kalimat
e. Tuliskan dalam bentuk statement lengkap
3. Catat aplikasinya
Aplikasi harus bersifat:
a. pribadi,
b. praktis,
c. dapat dilaksanakan, dan dapat dibuktikan / diukur
4. Ulangi lagi / evaluasi dengan membaca dan merenungkan sekali lagi catatan tersebut
Saran:
Akan sangat menunjang penggalian kita akan Firman Tuhan apabila kita mempunyai beberapa buku, seperti: Ensiklopedi Alkitab, Survei Alkitab (PL dan PB), Tafsiran Alkitab, Alkitab dalam terjemahan versi yang lain; dan masih banyak lagi.
Membagikan Firman Tuhan
Membagikan apa yang telah kita dapatkan dalam penggalian Firman Tuhan, yaitu kebenaran atau prinsip-prinsip yang kita dapatkan serta aplikasi praktis untuk kita praktekkan, merupakan hal yang sangat penting untuk kita dapat saling menguatkan dan saling membangun satu dengan yang lain dalam persekutuan doa .(Ibrani 10:24-25).
Keuntungan membagikan:
- membangun orang lain
- kita diperkaya oleh kesaksian orang lain
- semakin ingat apa yang kita dapatkan
- selalu terdorong untuk mempraktekkan
Prakteknya :
a. Bentuklah kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 orang
b. Ambillah sebuah ayat (Yohanes 3:16) dan galilah:
• Bantu dengan pertanyaan-pertanyaan, misalnya: Apa yang menggerakkan Allah menyelamatkan manusia? Siapakah yang diutus Allah untuk menyelamatkan manusia? Bagaimanakah manusia bisa diselamatkan?
• Bayangkan, besarnya kasih yang sampai rela memberikan yang terbaik
• Dapatkan kebenaran yang terlihat secara langsung
• Rencanakanlah aplikasi praktis untuk dapat dilakukan
c. Bagikanlah apa yang didapatkan, diskusikan dan rangkumlah
d. Ambillah sebuah perikop (Matius 4:1-11)
• bantu dengan pertanyaan-pertanyaan, misalnya : Pencobaan apa yang dialami oleh Yesus?, Bagaimanakah caranya Yesus menghadapi cobaan-cobaan tersebut?, Prinsip-prinsip apakah yang bisa kita dapatkan dari kisah tersebut?
• Bayangkan kondisi Tuhan Yesus pada waktu itu
• Dapatkan kebenaran yang terlihat secara langsung
• Rencanakanlah aplikasi praktis untuk dapat dilakukan
e. Bagikanlah apa yang didapatkan, diskusikan dan rangkumlah
f. Presentasikan apa yang didapatkan dalam kelompok
Berkotbah , membagikan Firman Tuhan
Pelayanan kotbah sangatlah penting karena
1. Tuhan menyampaikan pesanNya melalui pengkotbah
2. umat Tuhan sangat membutuhkan kebenaran disingkapkan hingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
3. kehidupan pengkotbah seringkali menjadi contoh bagi jemaat untuk dapat menjadi pelaku Firman
Tiga hal yang penting dalam berkotbah
1. Pribadi pengkotbah
2. Isi Kotbah
3. Cara Penyampaian
Kriteria umum pengkotbah
1. sudah lahir baru, penuh Roh Kudus dan memiliki kerinduan yang kuat untuk terus bertumbuh
2. memiliki beban dan bersukacita dalam menyampaikan pesan Tuhan atau mengajar
3. memiliki kesukaan dan disiplin dalam membaca, menyelidiki, merenungkan dan melakukan Firman Tuhan
4. setia berdoa dan peka terhadap pimpinan Roh Kudus
5. berkepribadian dewasa dan stabil
II. Persiapan
A. Fisik : pakaian yang layak dan bersih, sehat / tidak sakit, buatlah diri kita nyaman, stamina yang baik dan cukup.
B. Rohani : Doa, puasa, galilah Firman Tuhan, siapkan ilustrasi dan terpenting penyertaan kuasa Roh Kudus
III. Penyampaian
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyampaian sebuah kotbah. Semakin baik cara penyampaian kita semakin mudah pula sebuah kotbah diterima oleh pendengar. Demikian juga semakin buruk cara penyampaian kita maka pesan yang baguspun belum tentu dapat diterima dengan baik oleh pendengar.
A. Pemakaian Kata dan Tata Bahasa yang Benar
Kata yang harus dihindari:
• Kata-kata porno, atau kata yang bisa ditafsirkan tidak sopan
• kesan jorok dan menjijikkan
• menjelekkan, merendahkan, menghina atau melecehkan seseorang, gereja, agama lain
• penyampaian identitas seseorang, gereja atau identitas, gunakan dengan sopan , kecuali hal yang baik atau dengan ijin
B. Intonasi, meliputi: volume, kecepatan, tekanan dan panjang pendeknya kalimat
C. Bahasa Tubuh
Usahakan roman muka seorang pengkotbah adalah roman muka yang bergairah, bersemangat, dan bersahabat. Jangan pucat, takut, tegang, marah. Pakailah gerakan tangan yang pas, luwes dan bervariasi. Gerakan yang pas akan menambah kesan yang begitu dalam atas apa yang disampaikan. Gerakan tangan atau badan jangan tanpa tujuan, tetapi berhubungan dengan arti dan suasana hati. Dan gerakan harus sopan sesuai dengan budaya.
D. Tatapan Mata
Mata adalah bagian yang paling diperhatikan pendengar. Jangan menatap satu titik terlalu lama, misal lihat teks atau Alkitab terus, melihat ke atas atau ke lantai, dinding atau ke satu orang terus dan lama. Hendaklah mengadakan kontak mata singkat dengan seluruh pendengar dan tatap dengan penuh perhatian dan sopan.
E. Perhatikan pemakaian waktu
Hendaknya dalam penyampaian kotbah jangan terlalu lama / bertele-tele atau jangan terlalu cepat / tergesa-gesa, sampaikan dengan nyaman dan perhatikan waktu yang diberikan.
Pelayanan kotbah sangatlah penting karena
1. Tuhan menyampaikan pesanNya melalui pengkotbah
2. umat Tuhan sangat membutuhkan kebenaran disingkapkan hingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
3. kehidupan pengkotbah seringkali menjadi contoh bagi jemaat untuk dapat menjadi pelaku Firman
Tiga hal yang penting dalam berkotbah
1. Pribadi pengkotbah
2. Isi Kotbah
3. Cara Penyampaian
Kriteria umum pengkotbah
1. sudah lahir baru, penuh Roh Kudus dan memiliki kerinduan yang kuat untuk terus bertumbuh
2. memiliki beban dan bersukacita dalam menyampaikan pesan Tuhan atau mengajar
3. memiliki kesukaan dan disiplin dalam membaca, menyelidiki, merenungkan dan melakukan Firman Tuhan
4. setia berdoa dan peka terhadap pimpinan Roh Kudus
5. berkepribadian dewasa dan stabil
II. Persiapan
A. Fisik : pakaian yang layak dan bersih, sehat / tidak sakit, buatlah diri kita nyaman, stamina yang baik dan cukup.
B. Rohani : Doa, puasa, galilah Firman Tuhan, siapkan ilustrasi dan terpenting penyertaan kuasa Roh Kudus
III. Penyampaian
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyampaian sebuah kotbah. Semakin baik cara penyampaian kita semakin mudah pula sebuah kotbah diterima oleh pendengar. Demikian juga semakin buruk cara penyampaian kita maka pesan yang baguspun belum tentu dapat diterima dengan baik oleh pendengar.
A. Pemakaian Kata dan Tata Bahasa yang Benar
Kata yang harus dihindari:
• Kata-kata porno, atau kata yang bisa ditafsirkan tidak sopan
• kesan jorok dan menjijikkan
• menjelekkan, merendahkan, menghina atau melecehkan seseorang, gereja, agama lain
• penyampaian identitas seseorang, gereja atau identitas, gunakan dengan sopan , kecuali hal yang baik atau dengan ijin
B. Intonasi, meliputi: volume, kecepatan, tekanan dan panjang pendeknya kalimat
C. Bahasa Tubuh
Usahakan roman muka seorang pengkotbah adalah roman muka yang bergairah, bersemangat, dan bersahabat. Jangan pucat, takut, tegang, marah. Pakailah gerakan tangan yang pas, luwes dan bervariasi. Gerakan yang pas akan menambah kesan yang begitu dalam atas apa yang disampaikan. Gerakan tangan atau badan jangan tanpa tujuan, tetapi berhubungan dengan arti dan suasana hati. Dan gerakan harus sopan sesuai dengan budaya.
D. Tatapan Mata
Mata adalah bagian yang paling diperhatikan pendengar. Jangan menatap satu titik terlalu lama, misal lihat teks atau Alkitab terus, melihat ke atas atau ke lantai, dinding atau ke satu orang terus dan lama. Hendaklah mengadakan kontak mata singkat dengan seluruh pendengar dan tatap dengan penuh perhatian dan sopan.
E. Perhatikan pemakaian waktu
Hendaknya dalam penyampaian kotbah jangan terlalu lama / bertele-tele atau jangan terlalu cepat / tergesa-gesa, sampaikan dengan nyaman dan perhatikan waktu yang diberikan.
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk." Markus 16:15
JESUS BLESS YOU