Jumat, 11 Juli 2008

Kurban untuk Allah

Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, sejak jaman nabi-nabi, manusia jarus mengorbankan sesuatu ketika datang menghadap Allah. Mengapa? Untuk menghapus dosa. Karena manusia berdosa, dan Allah kudus, maka tidak mungkin manusia berdosa datang kepada Allah yang kudus.

Kata "kurban" ( Kiphur /kapharat [ibrani] atau kaffarat [arab]) berkaitan dengan penebusan dan penggantian. kalau seorang melanggar pantangan puasa, ia diwajibkan mengganti atau menebus kesalahannya dengan berbuat kebaikan, misalnya memberi makan anak-anak yatim piatu.
Jadi Penebusan itu berkaitan dengan segala sesuatu yang dilanggar, dan menggantinya dengan harga yang setimpal.

Tapi ternyata kurban bukanlah jalan keluarnya. Buktinya kurban tidak menyelesaikan dosa. Manusia terus menerus berbuat dosa. bahkan dunia semakin jahat. Dosa memisahkan manusia dengan Allah. Padahal manusia semula diciptakan untuk bergaul erat dengan Allah. Allah begitu mendambakan kedekatannya dengan manusia, sehingga untuk itulah akhirnya Allah berencana untuk memusnahkan seluruh umatnya yang berdosa dengan air bah kecuali Nabi Nuh dan keluarganya. Allah bermaksud hubungan dengan manusia kembali dan memulainya dengan keturunan yang takut akan Allah dan takut akan dosa, sehingga tidak ada dosa yang memisahkan antara Allah dengan manusia. Tapi lagi-lagi manusia kembali ke dalam kubangan dosa yang bertambah buruk, bahkan dari keturunan Nabi Nuh sekalipun.