Senin, 17 Oktober 2011

Mendapat upah di bumi atau di surga

Masih adakah yang berpikir bahwa surga adalah lokasi dimana Kerajaan Allah akan didirikan, yang merupakan ''yang telah dijanjikan''? Jika demikian maka hal-hal berikut ini perlu diperhatikan

- Di dalam “Doa Bapa Kami” terdapat permohonan agar Kerajaan Allah datang (kedatangan Yesus yang kedua), dimana Alah berkehendak untuk mendirikannya di bumi seperti yang dilakukanNya di surga (Mat. 6:10). Oleh karena itu, ketika kita mengucapkan doa tersebut, maka kita berdoa agar Kerajaan Allah datang ke bumi. Sangat disayangkan, ribuan orang tanpa berpikir, berdoa dengan doa tersebut setiap hari. Dan masih mempercayai bahwa Kerajaan Allah telah didirikan di surga, dan bumi akan dihancurkan.

- “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi” (Mat. 5:5) , tidak dikatakan bahwa jiwa-jiwa mereka akan pergi ke surga. Ayat ini menyinggung Mazmur 37, yang secara keseluruhan menegaskan bahwa upah bagi orang-orang benar akan diberikan di bumi. Di tempat yang sama juga, orang-orang jahat menikmati kekuasaannya untuk sementara waktu, dan orang-orang yang benar diupahi dengan kehidupan abadi dan akan memiliki bumi yang sama, yang didominasi oleh orang-orang jahat. (Mzm. 37:34,35). “orang-orang benar akan mewarisi bumi (Mzm. 37:11, 22, 29). 

- Bumi adalah tempat Allah berurusan dengan manusia: “langit itu langit kepunyaan Tuhan, dan bumi itu telah diberikannya kepada anak-anak manusia” (Mzm. 115:16)

- Wahyu 5:9,10 menceritakan penglihatan tentang apa yang diucapkan oleh orang-orang yang benar ketika mereka diterima pada waktu penghakiman: “Engkau (Kristus) telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.” Gambaran tentang pemerintahan Kerajaan Allah ini, betul-betul menghapus konsep yang tidak jelas yaitu, bahwa kita akan menikmati hidup dengan bahagia di suatu tempat di surga.

- Nubuat Daniel pada pasal 2 dan 7 menjelaskan dengan ringkas tentang kejayaan dari kuasa-kuasa politik, yang pada akhirnya digantikan dengan Kerajaan Allah pada waktu kedatangan Kristus. Pemerintahan dari Kerajaan ini akan berlangsung “di bawah semesta langit”, dan akan “memenuhi seluruh bumi” ( Dan. 7:27, 2:35 bandingkan ayat 44). Kerajaan yang abadi ini “akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Maha Tinggi” (Dan. 7:27). Oleh karena itu upah mereka untuk hidup abadi di dalam Kerajaan Allah, akan berlangsung di bumi, di bawah langit.