Rabu, 08 Oktober 2008

TERIMA KASIH-KARUNIA-NYA

Banyak dari Anda yang mungkin sudah mendengar arti dari kasih-karunia Tuhan. Mungkin Anda mengerti tehtang konsep kasih-karunia. Tetapi, apakah Anda benar-benar tahu dan yakin apa arti dari kasih-karunia-Nya? Tahukah Anda bahwa ada tujuan dan maksud dibalik kasih-karunia tersebut? Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat pada perumpamaan berikut.

Ada seorang bapak yang anaknya meninggal akibat tertabrak mobil. Maka bapak tersebut mempunyai tiga pilihan. Yang pertama, dia bisa mendatangi orang yang menabrak dan membunuhnya. Ini disebut balas dendam. Kedua, si bapak bisa menyerahkan penabrak tersebut ke tangan polisi. Yang pada akhirnya orang tersebut akan diadili. Ini disebut keadilan.

Atau yang ketiga, bapak itu bisa juga melakukan sesuatu yang secara kapasitas manusia tidak mungkin dilakukan. Yaitu dengan mengampuni si penabrak tersebut dan kemudian mengadopsinya sebagai anaknya sendiri. Lalu dia memberikan semua warisannya kepada si penabrak dan menganggapnya seperti anak kandungnya sendiri. Ini yang dinamakan kasih-karunia.

Seperti gambaran di atas, Tuhan telah menghapus semua dosa-dosa kita dan mengangkat status kita sejajar dengan Yesus. Dia rela mati supaya kita bisa terbebaskan dari hidup menurut hukum taurat. Karena hukum membuat mata anda terfokus pada kegagalan Anda. Tapi kasih-karunia membuat mata anda terfokus pada kasihnya Tuhan.

Seperti itulah kasih-karunia yang Tuhan berikan pada kita semua. Kasih karunia memberikan Anda kekuatan untuk hidup sesuai Firman. Kasih karunia-Nya lah yang meyakinkan Anda bahwa Dia akan membuat Anda lebih dari pemenang.

Law gives a picture of righteousness.
Grace gives the power to live a righteous life.

(Hukum memberi Anda gambaran tentang hidup yang benar.
Kasih-karunia memberi Anda kekuatan untuk hidup benar.)

Jadi, fokuskan pikiran Anda pada kasih-karunian-Nya. Ingat bahwa Tuhan memberikan kasih karunia-Nya setiap hari khusus kepada Anda. Belajar untuk menerima kasih karunia-Nya karena hanya kasih karunia-Nya yang memampukan kita hidup berkemenangan.

Katakan kepada-Nya: ”Tuhan, ampuni Aku karena selama ini Aku lebih suka hukum Taurat daripada kasih-karunia-Mu. Aku mau hidup berkemenangan dan menghasilkan buah, tetapi Aku akan butuh kasih-karunia-Mu untuk berbuat demikian. Ajari Aku untuk berjalan dalam kasih karunia-Mu. Mulai dari hari ini Aku membuat komitment untuk mem-fokuskan mata dan pikiran-Ku hanya kepada kasih karunia-Mu dan bukan kepada hukum Taurat. Dalam nama Yesus, Amin.”