“Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmatNya dan besarNya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia” ( Lukas 2:52)
Pada ayat di atas telah menjelaskan mengenai pertumbuhan Yesus, baik secara jasmani maupun secara rohani. Dari penjelasan di atas akan membawa kita untuk memiliki gambaran tentang Yesus yang tidak hanya sebagai bayi saja, di mana tidak ada sesuatu yang dapat diperbuat, atau hanya berhenti sampai umur 12 tahun saja, yang mana pada waktu itu Ia sudah dikagumi oleh banyak orang karena hikmatNya. Padahal jika kita membaca kitab Kejadian sampai dengan Wahyu yang terdiri dari 66 kitab, maka kita akan temukan keberadaan tentang Yesus, meskipun waktu maupun penulisannya berbeda, tetapi RohNya sama (Roh Allah).
Sedangkan apabila kita memiliki gambaran Yesus sebagai nabi, maka kita hanya akan mendapatkan berkat nabi saja. Kalau kita menggambarkan Yesus sebagai Rasul saja, maka kita hanya mendapatkan gambaran pelayanan Yesus sebagai Rasul saja. Tetapi apabila kita tahu bahwa Yesus adalah Tuhan Yang Mahakuasa, maka kita telah menerima segala-galanya, karena Dia adalah sumber dari segala sesuatu.
Dalam surat rasul Paulus (Kolose 1:15-20) ini telah menunjukkan sejauh mana pengenalannya terhadap Yesus, walaupun Paulus sendiri tidak pernah bergaul dengan Yesus secara langsung, tetapi dia mendengar tentang Yesus dan bertemu secara pribadi dengan Yesus ketika sedang melakukan perjalanan ke Damsyik. Ia termasuk seorang ahli Taurat yang mengganggap bahwa Yesus adalah orang yang murtad karena menyamakan diriNya dengan Tuhan. Sehingga pada saat itu Paulus menghadap Imam Besar yaitu meminta surat kuasa untuk di bawa ke majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya ketika ia ke Damsyik dan menemukan baik laki-laki maupun perempuan-perempuan yang mengikuti jalan Tuhan, maka Paulus punya wewenang untuk menangkap dan memasukkannya ke dalam penjara. Tetapi apa yang terjadi? Di tengah perjalanan, tiba-tiba ada cahaya dari langit, sehingga Paulus sempat mengalami buta beberapa waktu lamanya.
Dan dalam alam roh ia melihat Yesus bukan sekedar nabi, tetapi Allah yang mewujudkan diriNya dalam Yesus. Sehingga sejak itu Paulus mendapatkan gambaran yang sempurna tentang Yesus. Sebab itu ia dapat melakukan perkara-perkara yang besar. Dan pada akhirnya Paulus mendapat karunia untuk dapat melangkah melayani Tuhan dengan penuh resiko yang besar. Resiko yang diambil Paulus mendatangkan mujizat yang luar biasa.
Dan kita melihat beberapa contoh keberadaan Yesus, yaitu dari kitab Kejadian sampai Wahyu. Dalam Kitab Kejadian menceritakan bahwa Yesus sebagai Pencipta; dan hal ini dapat kita ketahui melalui Injil Yohanes 1:1. Dan ayat selanjutnya juga menjelaskan bahwa segala sesuatu dijadikan oleh firman dan firman itu menjadi manusia yaitu pada ayat 14.
Memang untuk mendapatkan gambaran tentang Yesus tidaklah mudah, karena kita hidup lebih banyak dikuasai oleh rasio. Saat ini kita harus memiliki pandangan bahwa Tuhan Yesus itu besar (pribadi yang sempurna).
Dia adalah Sang Pencipta. Dalam kitab Keluaran Yesus digambarkan sebagai Sang Penebus, yang telah membawa ke luar umat pilihan Allah dari segala belenggu dan perbudakkan (dosa). Dan dalam kitab Imamat berbicara tentang Yesus sebagai Anak Domba yang disembelih (dikorbankan). Di mana darah Yesus tercurah untuk menebus dosa kita, supaya kita menjadi manusia yang baru. Lalu kitab Bilangan berbicara tentang Yesus sebagai Penolong dan telah mengangkat kita dari lumpur dosa. Kitab Ulangan berbicara tentang hukum Tuhan yang disampaikan secara berulang-ulang dengan tujuan supaya bangsa Israel memiliki karakter yang tidak melanggar sepuluh Hukum Tuhan. Karena apabila hal ini mereka lakukan maka sumpah Allah kepada Abraham akan segera mereka alami sampai kepada kita.
Paulus menggambarkan kebesaran Yesus (Efesus 6:17). Jadi perlu kita ketahui dan pahami, bahwa apabila kita memiliki gambaran tentang Yesus yang besar, maka segala sesuatu yang kita lakukan atau kerjakan akan terjadi sesuai dengan kebesaran Tuhan