Minggu, 08 Mei 2011

Kharisma dan karakter Tuhan Yesus Kristus

“Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Karena kamu semua, yang dibabtis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.” (Galatia 3:26-27)

Kristus memiliki karakter, kharisma dan visi dan lain sebagainya. Bagaimana karakter dan kharisma Kristus. Tuhan berhasil sebagai Juruselamat dan pemimpin hidup kita.

Kita semua harus mengenakan karakterNya dan juga menerima karunia Tuhan sehingga muncul “kharisma” dalam hidup kita. Filipi 2:5, berkata :“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,” Demikianlah kita harus mengenakan karakter dan menerima kharismaNya.

Sebelum Yesus melayani dan berhasil dalam dunia ini, Ia memulai dengan doa puasa selama 40 hari (Lukas 4:1-13). Waktu itu, Dia menempatkan diri sebagai manusia. Pada waktu Ia dicobai iblis, ia tetap tidak terpancing dalam hal kesombongan dan ambisiNya. Selama doa puasa Dia menjaga dengan penguasaan diri. Sebab itu energi Allah tidak bocor dalam hidupNya.

Kantong kulit yang lama tidak bisa diisi dengan anggur yang baru, sebab kulit itu akan pecah dengan anggur yang baru. Matius 9:7 berkata, “Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.“
Demikian, Roh Kudus ada dalam diri kita, kalau kita mengenakan kehidupan yang lama, seperti kesombongan dan hal yang buruk lainnya, maka anggur yang baru dalam diri kita akan bocor dan hilang. Saat ini, “kulit” kita harus diperbaharui agar anggur itu tidak bocor. Suatu saat, anggur itu berguna untuk tujuan Allah dalam hidup kita.

Kita harus memiliki karakter seperti dalam Galatia 5:22-23. Tentang kharisma, kita bisa lihat dalam 1 Korintus 12:4-11. Karakter dan kharisma yang membuat kita sukses dalam menjalani hidup ini.

Yesus, pada waktu Dia berpuasa, dicobai 3 kali tentang kesombongan dan hawa nafsuNya, tetapi Ia muncl sebagai manusia yang bebas dari hawa nafsu dan pengaruh iblis. Ia berkata: ”Enyahlah engkau iblis!”

Apakah hari ini kita sudah bebas dari hawa nafsu dan bebas dari iblis? Suatu kali murid-murid Yesus tidak bisa mengusir setan. Tetapi dalam Matius 17:21 Yesus berkata, “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.”

Setiap manusia memiliki “dosa jenis” misalnya, “kesombongan”. Kesombongan ini seringkali ditunggangi iblis. Untuk itu kita melakukan doa puasa dan meminta Roh Kudus untuk mengusir iblis. Puasa memiliki arti mati
bersama Kristus. Roh Kudus akan menolong kita sehingga “dosa jenis” ini dapat ditekan agar tidak berfungsi lagi. Kalau kita tidak doa dan puasa maka kita akan mudah jatuh dalam dosa yang sama. Amin

Dalam doa puasa harus ada niat dalam diri kita. Paulus pernah berkata, saat dia mau berbuat baik, yang jahat sudah hadir, rohku ikut Tuhan, tetapi tubuhku ikut kepada dosa. Untuk itu jangan kita mengutuki diri sendiri, yang kita lakukan adalah berdoa dan berpuasa. Dengan demikian, iblis ditolak dan kita bebas di dalam Tuhan.

Kesuksesan kita bergantung kepada karakter dan kharisma. Jangan sampai kita memiliki karakter saja, tanpa memiliki karakter yang benar di mata Tuhan. Jangan sampai Matius 7:21-23 terjadi dalam hidup kita. Sukses kita tidak akan melebihi standar karakter kita. Karakter semakin baik maka berkat Tuhan semakin melimpah dan semakin Tuhan beserta kita. Sewaktu kita berdoa puasa, kita bertobat. Ada dosa yang membawa kematian, yaitu dosa yang tidak diakui. Tetapi dosa yang tidak membawa kematian, adalah dosa yang diakui (1 Yohanes 5:16-18).
Untuk itu perbaharuilah “kantong kulit” kita ini. Jangan sampai dosa jenis kita ditunggangi iblis terus menerus yang akhirnya menjadi seteru Allah, dan kalau kita seteru Allah maka tidak mungkin kita diberkati Tuhan. Tetapi orang yang hidup dalam Roh pasti dikasihi Tuhan dan hidupnya akan diberkati.

Kalau kita tidak dapat memimpin diri kita sendiri, jangan harap ia dapat memimpin orang lain. Karakter kita harus terbentuk dari dalam diri sendiri dahulu, supaya kita bias menjadi anak-anak Terang yang sukses dan bahagia. Yesus akan memberikan pertolongan bagi kita supaya kita bias memimpin diri sendiri dengan disiplin.

Yesus memiliki karakter yang sangat baik dan kharisma yang tidak bocor. Ia dapat melakukan tanda mujizat. Energi Allah keluar dari Yesus dan dapat menyembuhkan orang. Berkat dari kuasa mujizat Tuhan kalau kita praktekkan dalam hidup kita membentuk suatu kharisma.

Seseorang bisa dinilai secara fisik dari pendidikannya dan lain sebagainya. Tetapi orang yang penuh dengan Roh Kudus tidak dapat dinilai orang.

Roh Kudus ini membentuk karakter kita dengan mengeluarkan buah Roh dan karunia Roh. Karakter dan kharisma muncul. Roh Kudus yang ada dalam diri kita jangan didukakan. Waktu doa puasa kita menyerah total kepada Roh Kudus. Kita percaya, melalui doa puasa kita memiliki karakter yang diperbaharui.

Jangan sampai kita kehilangan karakter Yesus dalam hidup kita. Walaupun lingkungan menekan dan menghimpit kita, tetapi kita tetap terus melangkah dalam kebenaran Allah dan tetap memiliki karakter yang sesuai dengan Firman Allah. Kita yakin Tuhan beserta dengan kita.

Kerajaan Allah bukan hanya di gereja saja, tetapi kita juga dapat menikmati Kerajaan Allah di rumah tangga kita masing-masing (Matius 6:33). Baik di dalam gereja maupun di luar gereja hidup kita harus penuh dengan kemenangan dan tidak jatuh bangun dalam kelemahan yang sama.

Tidak ada yang terlambat di dalam Tuhan selama kasih karunia Allah dilimpahkan dalam hidup kita. Kita yakin bahwa Tuhan akan memunculkan buah Roh yang baik dan juga kharisma dalam hidup kita. Ajaib dan mujizat
akan terjadi dalam hidup kita. Kalau kita mengerti hal ini, maka dengan segera kita dapat berubah. Karakter dan kharisma akan muncul mengalir dengan deras sehingga hidup kita semakin berkenan kepada Allah dan diberkati Tuhan. Amin

Tangan-Mu telah menjadikan aku dan membentuk aku, berilah aku  pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah-Mu. (Mazmur 119 : 73)