Senin, 13 Juni 2011

Anda berharga dimata Tuhan

“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmatNya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Krisus dari antara orang mati kepada suatu hidup yang penuh pengharapan. Untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir…” ( 1 Petrus 1 : 3 – 8 )

Di mata Tuhan kita sangat berharga, sehingga Ia melimpahkan rahmatNya yang besar, di mana kita dilahirkan kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati supaya kita menerima suatu yang tidak binasa yang tersimpan di surga. Oleh karena itu kita mendapat perlindungan yang luar biasa dari Tuhan karena kita mempunyai nilai yang tinggi di hadapanNya. Namun berapa banyak orang yang melecehkan nilai kehidupan yang telah dikaruniakan Tuhan. Mereka menyamakan nilai kehidupan manusia seperti nilai kehidupan binatang yaitu melalui kepercayaan terhadap horoskop maupun shio. Tetapi bagi kita yang mengalami kelahiran baru harus mengubah pola pikir kita, bahwa kita adalah ciptaan yang paling sempurna dan berharga.

Tetapi kalau kita perhatikan faktanya seperti yang biasa kita lihat melalui media cetak maupun elektronik, maka kita akan melihat bahwa manusia seolah-olah tidak memiliki nilai lagi, karena manusia sekarang terlalu mudah untuk menghilangkan nyawa sesamanya.
Pada akhir zaman ini citra diri manusia semakin merosot, tetapi sebagai umat pilihan Tuhan harus tetap menyadari bahwa diri kita adalah manusia yang berharga oleh karena kuasa Yesus. Di dalam 1 Korintus 6:20 telah dikatakan: ”Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhnmu.”

Karena kita telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar yaitu dengan darah Kristus, maka kita berkenan menghadap tahta Allah. Selain itu, Tuhan juga memberikan meterai atas hidup kita yaitu RohNya yang kudus, jangan sekali-kali kita melecehkan akan karunia Allah (Yohanes 2:17).

Selain itu kita harus tahu bahwa keberadaan Roh Allah bukan sekedar pribadi Allah, tetapi memiliki nilai yang sangat mahal. Oleh sebab itu, kita tidak punya alasan untuk bersungut-sungut, dalam diri kita ada kekuatan yang luar biasa yang membuat kita mampu untuk menghadapi pergumulan hidup.

Yang menjadi pertanyaan adalah: Mengapa Allah begitu memperhatikan kita sedemikian rupa? Jawabannya adalah : karena kita adalah biji mata Allah. Mazmur 17:8, berkata: ”Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayapMu,” Daud mengerti bahwa dia sebagai biji mata Allah, sangat berharga di mata Tuhan. Dan apa akibatnya jika ada orang mengusik umat pilihan Tuhan? Mereka akan berurusan dengan Tuhan. Di dalam Zakharia 2:8b disebutkan bahwa “siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mataNya.”

Seperti halnya bangsa Israel ketika berada di Mesir sebagai budak dan mengalami perlakuan yang tidak seharusnya dialami bangsa Israel, tetapi oleh kasih karunia Allah mereka di bawa keluar dari tanah perbudakkan melalui pimpinan Musa. Pada saat meraka sampai di tanah perjanjian mereka diberkati luar biasa. Namun pada masa pemerintahan Salomo, ia tidak tahan diberkati secara berlimpah-limpah. Salomo memiliki tujuh ratus isteri dan tiga ratus gundik, dan pada suatu saat bangsa Israel dijajah kembali oleh bangsa Babel.

Memang, secara fisik bahwa hidup ini sangat membosankan, tetapi perlu kita ingat bahwa Tuhan sangat memperhatikan hidup kita, karena Tuhan telah menetapkan kita menjadi milikNya seperti yang tertulis dalam Ulangan 32:9 : “Tetapi bagian Tuhan ialah umatNya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagiNya.”

Dan juga kita tahu bahwa ketika orang Israel berjalan melintasi padang pasir, Allah juga memeliharanya dengan tiang awan dan tiang api. Tetapi mereka menganggap bahwa perlindungan Allah adalah sesuatu yang biasa. Padahal perlindungan Allah adalah luar biasa. Apabila kita melecehkan perlidungan Tuhan, maka perlindungan atas hidup kita tidak ada. Oleh karena itu biarlah kita senantiasa mengucap syukur dan menghormati akan pemeliharaanNya karena kita sangat berharga dihadapanNya. Amin