Senin, 27 Juni 2011

Penjunan dan tanah liat

...”apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia,sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat…” (Mazmur 8:1-10)
Dalam ayat bacaan di atas terdapat sebuah kalimat yang berkata : “Engkau telah membuat sama seperti Allah.” Hal ini menunjukkan bahwa manusia diciptakan begitu sempurna. Namun oleh pelanggaran manusia, sehingga image/ citra diri manusia yang sesungguhnya menjadi rusak dan roh mereka dekat dengan roh Lucifer yang terkutuk, sehingga kita terkutuk juga.

Walaupun demikian ada kabar baik bagi mereka yang percaya kepada Yesus, karena Allah mempunyai inisiatif untuk mengembalikan citra diri kita serupa dan segambar dengan citra diri Allah, yaitu dengan memberikan putraNya yang tunggal untuk dibangkitkan. Untuk itu berbahagialah setiap kita yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan raja, karena kita dilahirkan kembali guna mendapatkan mahkota, kemuliaan dan hormat.

Kita sadar akan image / citra diri kita, bahwa pada mulanya manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah (Kejadian 1:26-27). Tetapi sayangnya banyak orang oleh karena masalah menjadi rendah diri. Memang manusia penuh kelemahan, karena kalau kita melihat proses manusia maka kita tahu bahwa manusia hanya terbuat dari debu dan tanah (Kejadian
2:7, Mazmur 104:29-30).

Namun semuanya itu bukan menjadi penghalang buat Allah untuk memberikan kuasa kepada kita. Setiap manusia yang terlahir di bumi ini diberikan bakat oleh Allah, apapun latar belakang hidup setiap manusia yang terlahir di bumi ini diberikan bakat oleh Allah, apapun latar belakang hidup mereka, sebab Allah itu baik. Dan oleh karena dosa maka bakat itu digunakan untuk melakukan hal-hal yang jahat, misalnya kepandaiannya digunakan untuk menipu orang, atau ketrampilan mereka digunakan untuk hal-hal yang negatif. Tetapi mereka yang percaya kepada Yesus maka kehidupannya diperbaharui (2 Korintus 5:17). 
Setiap manusia mempunyai bakat, sebab Tuhan adalah Penjunan dan kita adalah Tanah Liat. 
Apabila kita sebagai bejana yang sedang dibentuk menjadi rusak maka sang Penjunan akan membentuk kembai sesuai dengan rencanaNya. Kalau kita dibangun menurut kehendak Allah maka itu indah sekali. Oleh karena itu jangan membuang-buang waktu, tetapi bertindaklah sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita dibentuk bukanlah untuk menjadi orang-orang yang biasa, tetapi dengan tujuan yang mulia kita dibentuk. Sebagai bejana kita diisi dengan kuasa, kekayaan, hikmat, kekuatan, hormat, kemuliaan dan puji-pujian (Roma 9:20-21), kita ini imam dan raja (1 Petrus 2:9).

Seorang imam memiliki karakter yang mulia, sedang raja memiliki kuasa, kekayaan, hikmat, kekuatan, hormat, kemuliaan dan puji-pujian. Namun apabila berulangkali gagal untuk menjadi sebuah bejana maka kita akan menjadi manusia biasa. Dan gambaran orang yang berulangkali gagal, misalnya orang tersebut diisi dengan kekayaan kemudian bocor, diisi dengan hikmat juga bocor, maka kita akan dibentuk terus sampai menjadi bejana indah dipemandanganNya.

Memang kesukaran itu ada pada kita, pada waktu kita dibentuk itu sakit, tetapi Tuhan inginkan kita semua menjadi anak-anak raja. Oleh karena itu kita kerjakan bakat-bakat kita dengan baik, sebab oleh karena kuasa Roh Kudus maka kita akan menjadi berkat bagi banyak orang. Ada tiga contoh beberapa orang dalam mempergunakan bakat selama hidupnya.

1. Saul (1 Samuel 16:14)
Saul mempunyai bakat baik dan Roh Tuhan turun atas dia, maka Tuhan mengangkat dia menjadi raja. Namun pada akhirnya Roh Allah itu undur karena kedagingan daripada Saul muncul lebih kuat. Memang pada awalnya Saul mempunyai bakat yang bagus, dipenuhi Roh Kudus dan diangkat menjadi raja, tetapi oleh karena raja cemburu akan keberhasilan Daud maka timbul kebencian dihatinya dan berusaha membunuh Daud.

2. Yefta (Hakim-hakim 11:1-3)
Gilead menikah dengan perempuan sundal dan lahirlah Yefta. Lalu, tatkala Yefta hidup bersama dengan anak-anak dari isteri Gilead yang sebenarnya, Yefta diusir, maka larilah Yefta dari saudara-saudara mereka. Dan bakat Yefta digunakan untuk merampok, tetapi suatu hari Roh Allah turun atas Yefta, maka ia menjadi seorang pahlawan (Hakim-hakim 11:29). Jadi apabila Allah mengirim RohNya atas Yefta maka ia diangkat menjadi salah satu hakim di Israel, dan seorang hakim sama dengan seorang raja. Ia mempunyai kuasa, kekuatan, kekayaan dan hikmat. Yefta berasal dari keadaan yang buruk tetapi Roh Allah turun atas dia maka Yefta diangkat oleh Tuhan menjadi seorang yang luar biasa.

3. Daniel (Daniel 6:4)
Daniel memiliki bakat luar biasa dan dipenuhi Roh Kudus sehingga raja-raja hendak menempatkannya di atas seluruh kerajaannya, itu pada jaman raja Nebukadnesar, raja Belsyasar, raja Darius sampai Koresy, Daniel tetap memiliki perilaku yang baik.
Dalam Daniel 6:9 menjelaskan bahwa dalam kerajaan demi kerajaan, dia tetap menjadi orang penting. Untuk itu janganlah kita menjadi orang yang biasa. Sebab yang biasa sering rusak. Tetapi kita adalah ciptaan yang luar biasa, sehingga memiliki kedudukan yang tinggi. 

Oleh sebab itu berbahagialah bagi kita yang tetap hidup di dalam Tuhan sebab Allah akan mengangkat kita.