Kamis, 15 Juli 2010

Berbahagia pada saat pencobaan, mungkinkah?

Yakobus 1:2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,

Ada enam hal yang menjadi tujuan dari pencobaan, yaitu :

1. Supaya kita menjadi kuat dan tahan uji.
Yakobus 1:3-4 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

Saudaraku, Tuhan menginginkan setiap kita agar berbuah. Namun satu hal yang Tuhan inginkan bukan hanya berbuah saja, tetapi harus berbuah sampai matang. Tuhan tidak ingin buah yang mentah atau buah yang busuk. Buah yang matang adalah buah yang sempurna yang adalah gambaran dari kehidupan yang kuat dan tahan uji. Buah yang tidak tahan uji tidak akan pernah menjadi matang karena akan mengalami pembusukan. Ujian membuat kita menjadi matang dan dewasa rohani dan itulah yang Tuhan inginkan.

2. Supaya kita layak memperoleh puji-pujian, kemuliaan dan kehormatan pada saat Tuhan Yesus datang pada kali yang kedua.
1 Petrus 1:6-7 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Saudaraku, banyak orang percaya Tuhan itu ada pada saat mereka hidup dalam berkat yang berkelimpahan. Tapi ketika mereka berada dalam kesusahan mereka berkata ”Dimana Engkau Tuhan?, Kalau Engkau ada kenapa aku mengalami cobaan ini?” akibatnya banyak iman yang gugur dan mereka pergi mencari orang pintar.

Ibrani 10:35 Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.

3. Supaya kita memuliakan Anak Allah (Yesus).
Suatu ketika Lazarus sakit dan hampir mati, Marta dan Maria saudaranya memberitahukan kepada Tuhan Yesus tentang masalah itu. Namun Yesus berkata "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan." (Yohanes 11:4). Dan benar saja, ketika Lazarus di bangkitkan, banyak orang Yahudi yang percaya kepada Yesus (Yohanes 11:45). Jadi, Tuhan mengijinkan kita di cobai agar kita lagi memuliakan dan meninggikan Tuhan.

Paulus pernah mengalami suatu pencobaan yang dianggapnya seoerti duri dalam daging. Dia berseru kepada Tuhan agar hal itu disingkirkan. Namun Tuhan berkata “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.". Tuhan ingin mendidik Paulus agar tidak menyombongkan diri melainkan tetap mengandalkan Tuhan. Oleh sebab itu melalui pencobaan itu Tuhan mendidik kita untuk tidak menyombongkan diri melainkan meninggikan dan memuliakan Tuhan.

4. Supaya kita mengandalkan Tuhan.
2 Korintus 1:8-9 Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.

Melalui pencobaan Tuhan mendidik kita untuk menyadari bahwa kita adalah manusia yang terbatas sehingga kita mengandalkan dan menaruh pengharapan hanya kepada Tuhan bukan kepada diri sendiri.

5. Supaya kita dapat menghibur orang lain yang sedang menderita.
2 Korintus 1:3-4 Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.

Ayub adalah orang yang sudah banyak memberkati orang lain melalui kisah hidupnya. Tuhan mengijinkan Ayub di cobai dengan dahsyatnya agar banyak umat Tuhan yang sedang mengalami penderitaan mendapatkan penghiburan. Bahkan melalui pencobaan itu Ayub memiliki pengalaman pribadi dengan Tuhan, itu dinyatakannya pada ayat dibawah.

Ayub 42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.

Oleh sebab itu, Tuhan mengijinkan kita di cobai agar kita bisa menghibur orang lain yang akan mengalami pencobaab yang sama dengan kita sehingga nama Tuhan di permuliakan.

6. Supaya kita belajar dan mengerti ketetapannya.
Mazmur 119:71 Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.

Pada dasarnya Tuhan tidak menciptakan penderitaan bagi manusia. Pada masa penciptaan, Tuhan menaruh manusia di taman Eden dimana semua kebutuhan manusia telah Tuhan sediakan. Akibat dosa, Tuhan mengusir manusia dari taman Eden dan harus hidup dengan kerja keras dan penderitaan (Kejadian 3:17). Kisah ini menggambarkan bahwa penderitaan yang kita alami salah satu penyebabnya adalah dosa. Itulah sebabnya kenapa Tuhan ijinkan kita di cobai agar kita bisa koreksi diri dan belajar hidup dalam firman Tuhan.

Yesaya 59:1-2 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

Namun tidak semua orang bisa mengerti dan memahami maksud dan tujuan dari setiap pencobaan. Agar kita bisa mengerti maksud dan tujuan dari setiap pencobaan maka kita butuh hikmat. Hikmat membuat kita mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidup kita. Ada dua hal yang Tuhan pasti kabulkan ketika kita memintanya dengan iman yaitu Keselamatan dan hikmat. Keselamatan Tuhan berikan dengan cara cuma-cuma. Agar kita dapat mengerjakan keselamatan itu maka Tuhan memberikan hikmat.

Yakobus 1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit --, maka hal itu akan diberikan kepadanya.

Oleh sebab itu mintalah hikmat, maka dengan hikmat itu kita akan mengerti rahasia maksud dan tujuan dibalik pencobaan yang kita alami. Tuhan Yesus memberkati. Amin